Hidup Tanpa HP?


Halo sobat JWS. Hari ini merupakan hari keenam saya hidup tanpa HP.

Singkat cerita, hari Minggu yang lalu, saya kecopetan di KRL. Saat itu, saya sedang dalam perjalanan pulang dari rumah teman (sebut saja si Bongo), yang berlokasi di daerah Bintaro. Setelah melewati beberapa stasiun dari stasiun Tanah Abang, tiba-tiba HP saya sudah tidak berada pada tempatnya. Awalnya ia terletak di saku depan sebelah kanan, lalu tanpa terasa sudah tidak ada. Mungkin karena saya menggendong tas ransel yang cukup besar di depan, penglihatan saya ke arah saku jadi agak terhalang. Ditambah lagi bahan celana saya yang cukup licin sehingga makin memudahkan HP saya meluncur ke tangan orang lain. Keadaaan kereta saat itu cukup senggang. Saya berdiri dekat pintu kereta, bahkan dekat dengan petugas. Saat sadar HP saya hilang, saya sempat sedikit panik, lalu segera mengecek tas, namun ternyata tetap tidak ada. Akhirnya pasrah deh.

Jika kelak saya sudah diberi rezeki HP kembali, dan kembali diperjalankan dalam kereta/KRL, berikut ini merupakan..

...Hal-hal yang akan saya lakukan untuk mengantisipasi pencopetan (mungkin juga bisa berguna buat kalian):

1. Gunakan headset

Dengan mendengarkan lagu menggunakan headset (atau mendengarkan murathal quran jika ingin menambah pahala), HP kita tentu akan terpantau langsung oleh telinga kita. Selama lagu terus berputar, dan kita dalam keadaan terjaga (tidak tidur), maka HP kita Insya Allah akan aman. Bahkan jika terjadi aksi penjambretan (walaupun jarang terjadi), HP kita akan masih sedikit tersangkut ke headset dan telinga kita, sehingga aksi penjambretan akan sedikit terhambat. Tersangkutnya headset saat aksi penjambretan juga akan mudah memancing perhatian sekitar, sehingga mudah bagi massa untuk melakukan penghakiman di tempat wkwkwkwk (becanda ya).

Saat HP kita sudah dirasakan aman, kita tinggal berfokus pada penjagaan benda berharga lainnya seperti dompet, uang, jimat (istighfar!), dll.

2. Jangan gendong ransel yang terlalu besar di depan jika tidak ada benda berharga di dalamnya.

Pada kasus yang saya alami, keadaan saya sedang membawa ransel yang cukup besar (karena membawa peralatan menginap). Keadaan tersebut menjadikan pandangan saya terhalang sebagian ke arah saku. Saat ini saya pikir, tidak apa-apa menggendong ransel tersebut di belakang. Isinya juga hanya baju kotor wkwk. Lain cerita jika di tas tersebut ada benda berharga.

3. Gunakan HP secara kontinu

KRL berbeda dengan di pasar atau tempat umum lainnya. Saya rasa di sana agak jarang kasus penjambretan (perampasan barang secara terang-terangan, bukan pencopetan yang secara diam-diam), karena cukup banyak petugas dan akan sulit untuk mencari jalan untuk melarikan diri. Apalagi saat kereta sedang jalan, tidak ada pintu keluar bahkan. Maka dari itu, cukup aman jika memainkan HP di KRL secara terus-menerus. Kita bisa main game, browsing, baca Qur’an, dll. HP kita pun akan lebih terpantau dibandingkan jika diletakkan di saku atau tas.

4. Berdoa

Ikhtiar sudah lakukan, jangan lupa berdoa. Ingat Allah begitu berkuasa atas segala sesuatu, yang menghidupkan dan mematikan kita saja begitu mudah, apalagi sekadar menjaga kita dari kejahatan di KRL.

Lalu bagaimana jika HP kita sudah terlanjur dicopet?

Anda bisa melapor polisi, melacaknya, dsb. Banyak kiat-kiat yang anda bisa lakukan (dapat anda googling sendiri), namun saya tidak melakukan hal-hal tersebut. Merasa orang kaya tinggal beli HP lagi? Bukan begitu kakanda. Saya sudah pasrah dan (berusaha) ikhlas. Lagi pula HP saya keadaannya sudah memprihatinkan. Bodynya sudah retak bahkan menganga, micnya kadang mati, tombol power dan volumenya tidak berfungsi, dan tidak ada data yang terlalu penting di dalamnya. Mungkin jika iPhone X yang hilang akan beda cerita wkwkwk.

Bagaimana pengalaman hidup tanpa HP?

Nah ini pengalaman yang mungkin orang lain jarang rasakan. Awalnya memang agak aneh sih. Misalnya ada sesuatu yang ingin kita cari di YouTube, eh seketika baru sadar jika HPnya sudah tidak ada wkwk. Bahkan sempat sampai terbawa mimpi. Ada hal-hal yang membuat agak repot sih, seperti sulit untuk berkomunikasi untuk urusan yang penting, sulit buka dagangan di marketpalce, dsb. Namun jika kita berpikir lebih jernih, justru malah banyak sekali keburukan atau mudharat yang bisa kita hindari dengan ketidakhadiran HP dalam hidup kita. Misalnya terhindar dari game yang melalaikan, terhindar dari ghibah online, lebih bisa menjaga pandangan (dari Insta-flexing-gram terutama), dll.

Hikmah dari dicopetnya HP saya.

Seperti halnya sifat benda titipan, segala harta benda kita dapat diambil kapan saja oleh pemilik sesungguhnya, yaitu Allah. Selayaknya tujuan kita hidup yang hanya untuk beribadah kepada Allah, segala perangkat hidup kita pun seharusnya digunakan untuk memaksimalkan ibadah. Begitu juga dengan HP. Begitu banyak potensi ibadah yang saya lalaikan, malah banyak maksiat yang saya kerjakan lewat HP tersebut. Saya merasa, nikmat HP saya dicabut karena Allah ingin membuat saya tersadar dari kelalaian yang diakibatkan oleh HP tersebut, serta diisyaratkan untuk lekas kembali mendekat kepada-Nya.

Pesan untuk pencopet-pencopet.

Bertaubatlah, serta cobalah kreatif sedikit. Di sekitaran daerah saya banyak penjual makanan keliling yang tidak terlepas dari keterbatasan, dan masih bisa survive kok. Bahkan saat adzan masih sempat bersinggah di masjid. Sungguh beruntunglah mereka, karena orang kantoran saja belum tentu singgah ke masjid saat adzan, melainkan ke mall. Dan sabar sedikitlah. Umur manusia saat ini mungkin paling tua rata-rata cuma 70-80 puluh tahun, dan faktanya kita belum tentu hidup sampai tua. Yakinkan ada alam setelah dunia yang lebih indah dari dunia yang anda anggap penuh “ketidakadilan” ini.

Oke sekian dulu. Kayaknya masih ada lanjutannya sih. Tunggu aja ya. Bye~

Komentar

  1. Pesan untuk pencopetnya juarak! Moga2 pencopetnya baca yak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh milenial aja udah jarang buat akses blog bun,apalagi mereka wkwk

      Hapus
  2. Emang Stasiun Tanah Abang tempat tolol bro, baru aja w kecopetan tadi sore. Udah kecopet 2 kali gw ini, tempat yang sama lagi yaitu Escalator dari peron ke jembatan. CCTV bukannya ditaro di tempat rawan pencopetan malah ditaro di tempat gak jelas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turut berduka bro. Asli gregetan banget sama copet2 tsb bro

      Hapus

Posting Komentar

Cieee udah selesai ya baca postingannya. Gimana? Ada yang mau disampein nggak? Tunggu apa lagi! Segera komen! :D

Postingan populer dari blog ini

Asal mula nama Holister

7 Hal Memuakkan Tentang Angkot

Ayo Rekaman di Kamarmu dan Jadilah Artis Soundcloud!