Jokes Will Survive

Beberapa hari yang lalu, keluarga besar TMB48 mengadakan Malam Keakraban di daerah Curug, Bogor. Ide makrab ini muncul dari beberapa orang yang ingin menambah kenangannya bersama anak-anak TMB. Mereka ingin banyak bercerita kepada anak-anak mereka kelak tentang kenangan bersama Regenboog 48. *SADAP!* Kami berangkat hari Jumat, dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang 1 yang beranggotakan P1 dan P3 berangkat setelah shalat Jumat, sedangkan gelombang 2 (P2 dan P4) berangkat seusai praktikum, yaitu pukul 17.00. Gue bersama anak-anak gelombang 2 tampak mendapat tantangan lebih. Saat kami berangkat, gerimis pun datang, ditambah lagi tebengan gua: si Fahmi motornya keabisan bensin. Tuh motornya jadinya digiring sampai SPBU terdekat. Perjalanan sangat terasa menyenangkan walaupun jaket tipis gua nggak sanggup menahan dingin. Pemandangan khas dataran tinggi Bogor emang paling sip. Lambatnya laju motor menambah kepuasan dalam melihat panorama. Kami harus melaju lambat lantaran teman kam

Fateta of The Year 2013, sebuah event di bawah naungan fakultas yang bertujuan untuk memberi apresiasi kepada mahasiswa maupun dosen yang berprestasi dalam bidang akademik, organisasi, seni, dan olahraga. Akhir November kemarin merupakan tahun kedua diadakannya #FOY ini. Pas tahun pertama sih gua kagak dateng, abisnya acaranya pas weekend, mendingan gua balik ke Depok HAHA! #apatis Sialnya, di tahun kedua ini gua terpaksa harus dateng. Gara-gara band dadakan gue kemaren dengan sangat kebetulan bisa juara 3 IAC 2013, kami disuruh ngiringin para finalis IAC lainnya. Tiap abis Isya, kami mesti nongkrong di studio Tamara selama 2 jam buat latihan. Untungnya semua biaya sewa studio ditanggung oleh BEM Fateta, HAHA.

Wedew! Kembali lagi bersama saya, anggawekwek dalam situs inkonsisten kesayangan kita: Jokes Will Survive. Tidak seperti sebelum-sebelumya, kali ini gua posting dengan fasilitas yang berbeda. Biasanya kan gua harus jalan dulu ke warnet Cilodong, harus pinjam laptop teman asrama, bahkan gua harus colok modem Sm*rtfren yang speed-nya laksana keong pincang. Kali ini, gua melakukannya dengan cara ini:

Hai pemirsa Jokes Will Survive yang budiman! Apa kabar? Anjritlah, berasa ini blog ada pemirsanya aja, haha. Mau nulis apa kita kali ini? Sial, gua bingung lagi. Seperti bingungnya gua dengan dunia ini. Gue sebenernya pengen banget tidur-tiduran di kasur, sambil ngoles-ngoles layar hape, ngepoin Twitter 'temen', maenin Pou, dll.. Sayangnya kasur gua keadaannya udah kayak gini: Kita bakar aja yuk nih kasur biar rapi :') Gara-gara galau bukan hati aja yang berantakan, kasur pun juga :( Haha, ngga ngga, berasa orang bener aja lu sok-sok galau.

'Fateta Juara Umum IAC 2013', sebuah judul yang bagus untuk menutupi kekalahan band Cilapop gue. Hahaha! "Hah? Lu kalah ngga? Sampahlah! " Anjrit. Iya nih, band gue ( Zero ) baru aja terbantai di final Cipta Lagu Populer, IPB Art Contest 2013 kemaren. Tapi gue terima aja sih, soalnya:

Njir! Sekarang dimana-mana orang pada nge-game. Hampir setiap warnet pasti penuh sama bocah-bocah berseragam yang cabut sekolah, yang omongannya udah pada kagak diayak. Rental PS pun dipenuhi abang-abang yang lagi taruhan main PES. Begitu juga di kampus, mahasiswa yang udah muak dengan omongan dosen melampiaskannya dengan bermain game lewat hape Android mereka. Bahkan untuk ukuran yang lebih ekstrim, ada mahasiswa yang sampe bikin jaringan LAN buat maen Counter-Strike bareng-bareng, padahal di kelas jelas-jelas ada dosen. Biarkanlah, mungkin mereka lelah...

Yeah! Semester 5 telah tiba! Ini adalah kesempatan buat naikin IP gue! Berbagai usaha pun gue lakukan untuk bisa meraihnya, di antaranya: 1. Duduk harus di barisan 1 - 3 dari belakang 2. untuk sementara Meninggalkan Dragon Nest (Sebuah game online yang membuat gue nggak belajar intensif di semester kemarin) 3. Setiap kuliah harus nyatet. Ngerti nggak ngerti nyatet! Dosennya nggak masuk tetep NYATET! 4. Nyuci baju sendiri, jemur baju sendiri  *apa hubungannya kampret!* 5. Berhenti ngeliatin mahasiswi FEM *salah gaul nih anak!* 6. Dan lain-lain Minggu awal masuk kuliah, IPB lagi rame-ramenya ngerayain ulang tahunnya yang ke 50. Untung doi nggak 'digesek' sama anak TMB. Kasian juga sih, udah 50 tahun soalnya. FYI: Di TMB, biasanya kalo ada yang ulang taun, baru jadian, punya hape baru, punya casing hape baru, langsung digesek di pohon terdekat. Sayangnya, karena meresahkan warga, ritual ini pun terpaksa dihentikan... Tragis.

Lulus UN 100%. Itulah titel yang didapat SMA gue dua tahun lalu. Orang-orang terlihat gembira dan tiada henti mengucap syukur. Lega rasanya, satu beban hidup terbesar sudah terlewati. Tetapi, kegembiraan tersebut tidak bertahan lama. Semua dipatahkan oleh satu kalimat: “Mau kemana kita setelah lulus?”. Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan pilihan mayoritas kami. Yap, lulusan SMA memang dirancang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, lain halnya dengan lulusan SMK yang dilatih untuk siap kerja. Perguruan Tinggi Negeri tentu menjadi target utama kami. Selain kualitasnya terjamin, biaya administrasinya pun lebih murah daripada perguruan tinggi swasta. Sialnya, untuk masuk ke PTN tuh nggak semudah daftar akun Google. Kami harus melewati ujian mengerikan yang bernama SNMPTN. Waktu jaman gue, SNMPTN dibagi menjadi dua, yaitu SNMPTN Undangan dan Tulis. Alhamdulillah gue berkesempatan mengikuti SNMPTN Undangan karena gue termasuk 50% siswa terbaik dikelas. Tanpa pikir pan

Udah Putusin Aja! Sebuah buku yang gue pinjem dari temen beberapa waktu lalu. Hasil karya Felix Y. Siauw , seorang islamic inspirator Indonesia. Alhamdulillah, takdir udah mempertemukan gue dengan buku penuh nasihat ini. Buku berparas merah jambu ini berisikan tentang betapa hinanya budaya pacaran menurut kacamata Islam, serta dicantumkan juga solusi untuk menghindarinya, yaitu nikah (bukan kawin). Sebuah buku yang membuat para pelaku pacaran dihadapkan pada dua pilihan: “surga” atau “neraka”.  *JLEB!*

"Ciee yang katanya musik Indonesia lagi maju-majunya gara-gara maraknya 'acara musik' di tipi-tipi" "Ciee yang katanya musik Indonesia semakin berwarna gara-gara maraknya musisi pendatang baru yang monoton kemudian tiba-tiba tenggelam entah kemana " "Ciee yang Angga yang band-nya bubar" "Ciee..." Beberapa tahun belakangan, acara musik emang mendadak marak menghiasi televisi kita. Sebagai pecandu musik, gue seharusnya girang banget dengan banyaknya acara musik tersebut. Sialnya, gue nggak jadi girang. Yaiyalah, masa acara musik isinya makhluk-makhluk gemulai yang joget-joget nggak jelas?! Sekalinya ada band, main musiknya pura-pura gitu alias lipsync . Aduh, mending gue nontonin iklan S*gar Sari Susu Soda dah biar tumpeh-tumpeh.

Atas nama Penulis dan seluruh staf Jokes Will Survive mengucapkan: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H! Mohon maaf lahir dan batin Mohon maaf atas kesalahan, kekhilafan, kehinaan, kekejian dan kemungkaran kami, baik yang sengaja, yang tidak sengaja, maupun yang sedang direncanakan.

Alhamdulillah, saat ini gue bisa sedikit memainkan benda yang bernama drum. Ya walaupun nggak jago-jago amat, yang penting kalo mainin lagu-lagunya D’Bagindas, Setia Band, bisalah... Gue nggak terlahir tiba-tiba bisa nge-drum bro. Banyak proses didalamnya. Gue dulu sempet mikir drum adalah alat musik yang paling susah dan paling bikin gempor. Yap, karena harus menyelaraskan 2 tangan dan 2 kaki, itu susah banget. Makanya waktu dulu, gue lebih milih belajar gitar, kenapa? Soalnya alat musik di rumah gue ya cuma gitar, ga ada lagi *gubrak* . Sebelum bisa main drum, gue main ginian dulu nih! B) Oke, langsung aja yuk kita saksikan perjalanan gue sampai akhirnya bisa ngacak-ngacak drum. Cekibrot:

Beberapa waktu yang lalu, waktu gue Tarawih perdana di Delanggu, gue merasakan sesuatu yang janggal. Bukan lantaran shalat Tarawihnya 64 rakaat, bukan sama sekali. Ada sesuatu yang beda dari biasanya (yang namanya janggal ya beda dari biasanya kampret! -___-) . Untungnya kejanggalan tersebut bernilai positif bagi gue. Jadi gini nih: Sehabis shalat Isya, Imam yang kebetulan adalah pak Kades mengadakan semacam musyawarah bersama para jamaahnya. Di situ terjadi diskusi dengan bahasa Jawa yang gue sedikit nggak paham. Berikut ini lontaran diskusi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Cibinong: “Kita shalat Tarawih mau berapa rakaat nih? 11 atau 23? Dua-duanya punya dasar yang kuat lho!” “SEBELAAAAAS!” “Mau 4-4 atau 2-2?” “DUA-DUAAAA!” “Sambelnya di pisah nggaaaak?” “SAMBEL? SERIUS WOY! NGAJAK BERANTEM LO?!” (ini bukan yaaaa -____-) Sumpah kece banget itu. Bener-bener Imam yang demokratis. Beliau paham betul keadaan nenek kakek kita yang sudah lemah fisiknya,

Tahun ajaran baru telah tiba. Atmosfer Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) pun mulai terasa. MPKMB telah mencapai generasi yang ke 50. Waktu cepat sekali berlalu, rasanya baru kemarin kami mendendangkan Theme Song MPKMB 48. Setelah melewati MPKMB 48, ingin rasanya saya menciptakan Theme Song MPKMB berikutnya. Lagu tersebut bukan sekadar lagu biasa. Bukan lagu cinta-cintaan yang terpaksa diciptakan hanya demi kebutuhan pasar. Lagu tersebut kaya akan makna hingga bisa menyatukan satu generasi, bisa menumbuhkan kebanggaan terhadap pertanian dan almamater kami, Institut Pertanian Bogor. Mimpi tersebut seketika berubah menjadi impian ketika sayembara Theme Song MPKMB 49 terdengar ke telinga saya. Ternyata, siapa saja berkesempatan menjadi hits maker MPKMB. Saya beserta teman Q04, sebut saja Abi bertekad untuk mengikuti sayembara tersebut. Hampir tiap malam kami nge-jam di tempat parkir sepeda C2 dengan bermodalkan gitar klasik milik saya, berusaha menumpahkan kreativitas

Oh shit, belum apa-apa gue langsung homesick rumah di Delanggu nih. Ditambah lagi, kemarin Emak gue masak mendoan buat buka puasa. Aaaaa itu kan makanan klan Delanggu banget. Gue langsung kangen makan pake mayonaise yang botolnya menyerupai body lotion itu kan... Waktu gue nulis ini, gue baru aja bangun dari tidur ‘jilid 2’. Tidur jilid 2? Aaaaaa itu kan istilah klan Delanggu banget. Kalo kami masih ngantuk abis shalat Subuh, biasanya kali langsung tidur jilid 2. Aaaa jadi kangen kan. Di tidur jilid 2 barusan, gue mimpi lagi beraktivitas di sawah bareng klan Delanggu. Tak hanya itu, tidur jilid 1 pun gue bermimpi mendapat program tambahan yang membuat kami harus tinggal di Delanggu 1 minggu lagi. Wuuu coba beneran yak?! Ternyata, temen-temen klan Delanggu juga merasakan hal yang sama: Wuuu jadi inget closing ceremony kemarin kan... *flash back 3 hari yang lalu* ***

"Oh nooooooooo! 4 hari lagi gue akan cabut dari Klaten! Pengen tinggal di sini aja! Gak mau balik ke Bogor! Soalnya gue belom bayar kosan! Takut ketemu Emak gara-gara nilai gue banyak yang C! Tidaaaaaaaaak!" Gue sedih nih. Kesedihan gue pun semakin mendalam karena kulit mulus gue kini menjadi sedikit gosong. Mending kalo gosongnya merata, lah ini belang. Hina banget. Hal tersebut lantaran kemaren, klan Delanggu dkk. baru saja main di Waterboom Cokro lho. *** Berawal dari suatu pagi, saat klan Tulung dan Jatinom numpang nginep di kediaman klan Delanggu . Kami langsung berencana ingin main ke Cokro , sebuah sumber air tersohor di Klaten yang dijadikan tempat pemandian dan waterboom. Waktu awal nyampe di Klaten, kami, klan Delanggu sebenernya sudah sempat diPHP-in sama petinggi desa Delanggu. Katanya kami bakalan diajak ke Cokro, tapi janji tersebut tak kunjung direalisasikan. Sakit emang diPHP-in :(. Kami hampir saja ingin menempelkan sebuah tulisan di pin

(Diketik di Ms. Word di hari ketiga IGTF) Hari ini merupakan hari ketiga gue beserta peserta IGTF lainnya mendiami Kampung Ngenden, Desa Butuhan, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gue lagi semangat nulis nih, lo tau kenapa? NILAI KEKUATAN BAHAN GUE DAPET AB!!! *bodo amat! -__-* . Gue juga nulis di sini bermaksud untuk membuat iri orang-orang yang gak ikut IGTF. Itu adalah salah satu misi kami di IGTF. Mulia sekali bukan?!  Bagi yang gak tau IGTF, KEMANA AJA LO! IGTF merupakan kependekan dari IPB Goes to Field , sebuah program LPPM IPB yang bertujuan melatih mahasiswa untuk bisa berinteraksi dan sharing tentang masalah yang sedang dihadapi masayarakat. Program ini juga diikuti oleh mahasiswa Universitas Paramadina . Kami ditempatkan di daerah selama 20 hari. Daerah yang menjadi target IGTF cukup banyak, mulai dari lingkar kampus IPB, sampai ada yang di Papua. Gue ditempatkan di Klaten (tungku sekam) lantaran kuo

Intro: F C Dm Bb C 2x F                             Bb Wahai generasi Fateta C                        F Siapkan tekadmu hari ini D                          Gm Dengan MPF Resolusi Cinta C                             F Di Techno-F ku Fateta # F                             Bb Kita berjuang bersama C                           F Meraih impian tuk masa depan D                                Gm Jangan menyerah teruslah berkarya C                           F Jiwa merahku Fateta Bridge:    Bb       C            Am             Dm Ayo kawan empat puluh sembilan Gm            C         F Kokohkan solidaritas kita        Bb       C         Am       Dm Dengan moral kreatif spiritual           Gm                  C Indonesia yang ku cinta

(Nemu di sini terus gue edit, hehe) Cukup banyak yang merengek ke gue, "Ga, ajarin gue main gitar dong?!", "Ga, ajarin gue kunci-kunci dasar dong?!" "Ga, cewek lu mana?!" *WHAT THE...* Gue sih dengan senang hati mau aja ngajarin mereka, apa lagi kalo yang minta ajarin cewek, cantik lagi :) *NISTA!* Padahal, kenapa kalian nggak terpikir buat otodidak ? Belajar dari hasil pengalaman sendiri juga bisa kok. Gue juga bisa (dikit-dikit) main Gitar, Drum, Bass betot karena belajar dan latihan sendiri. Tapi, kalo lu atau orang tua lu banyak duit sih, sok aja ikutan les musik. Bagi yang nggak punya banyak duit, jangan berkecil hati... Jadi lumut aja gih!

Kisah ini berawal ketika Iteh, teman kosan gue yang ingin sekali membeli sebuah PC. Tuntutan tugas kuliah dan kesenangan menonton video 3gp membuat Iteh bersemangat untuk memiliki PC. Ia pun numpang browsing di laptop gue guna mencari PC yang murah di T*kobagus.com. Sulit dipercaya ternyata hari gini PC Pentium 4 harganya udah 500ribu-an, seharga dengan hape cina dual sim + tv. Setelah berjam-berjam si Iteh browsing (sampai download-an gue nggak kelar-kelar), ia pun menemukan PC yang sempurna, harganya murah + spec menjanjikan. Harganya 450ribu saja kawan (bahkan setelah si Iteh nego, harganya menjadi 350ribu)

Hai pembaca blog gue yang sengaja ataupun nggak sengaja mendarat di sini! :) Liburan pasca UAS tinggal seminggu lagi nih. Gue sengaja cabut ke kosan dari sekarang, soalnya gue pengen menikmati sisa layanan internet modem gue. Beginilah kenyataan pahit yang harus diterima modem gue. Modem gue bisa nembus kecepatan >50kbps jika dioperasikan di kosan gue, kalo di rumah gue, cuma... <5kbps aja. Setibanya di kosan, gue liat sisa paket internet gue, ternyata berakhir pada tanggal 4 Februari 2013 , atau tepatnya besok. Naas. Oke sekian dulu curhatnya... Beberapa hari kemarin, nilai/huruf mutu mata kuliah semester 3 satu demi satu bermunculan di situs KRS Online. Saat itu juga, situs www.krs.ipb.ac.id menjadi situs favorit mahasiswa IPB, dampaknya jadi susah diakses, dan itu merepotkan gue. So, inilah hasil jerih payah gue selama ini:

Hampir setiap makhluk yang terkoneksi ke Internet pasti selalu membuka situs Google. Situs search enginee raksasa ini emang jagoan dalam urusan cari-mencari. Ngomong-ngomong, biasanya apa aja sih yang lo cari di Google? Ya paling contoh-contoh tugas kuliah, software full crack, film "semi" Jepang, paling nggak jauh dari situ. Kalian pernah nggak masukin nama lengkap kalian sendiri ke keyword-nya Google? (Nggak ada kerjaan banget ya? -_-)

TMB . Itulah departemen gue di IPB. Tempat gue menimba ilmu dan mengeruk pengalaman yang akan sangat gue perlukan saat memasuki dunia kerja dan wirausaha nanti *yaampun ngomong apa gue barusan?!* . Abis praktikum di "Taiwan", langsung poto-poto :) Bagi yang belum tau TMB, KEMANA AJA LO?! HAHAHA! TMB merupakan kependekan dari Teknik Mesin dan Biosistem yang merupakan departemen tertua di Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Institut Pertanian Bogor . Isi kuliahnya sih ngebahas Mesin-mesin Pertanian, Penanganan Pasca Panen, Pemrograman, dll. Udah 1 semester nih gue berkutat di TMB. Dalam waktu sesingkat itu aja, gue udah mengenali karakter TMB, mulai dari anak-anaknya, dosen-dosennya, cewek-cewek cakepnya, dll. Di tengah Ujian Akhir Semester ini, gue mencoba membahas tentang fakta-fakta unik yang ada di TMB. Penasaran? Ikut gue yuk! :)

SELAMAT TAHUN BARU 2013 MASEHI! Ya walaupun momen tahun baru udah lewat, nggak apa-apalah ngucapin sekarang juga ye, hehehe… Semoga di Tahun Baru ini, gue nggak akan lagi menunda-nunda shalat Fardu lagi. Amin. Oke, mau posting apaan nih kita sekarang? Berhubung elu jomblo, kita ngomongin fenomena pacaran aja yuk?! :) Kampret! Ngeledek ini mah -_- Tapi, nggak apa-apa deh. Kita bahas aja yuk daripada bingung mau posting apa :) Asik beneeeeeeeeeeeeeer!!! Pacaran. Fenomena pacaran memang telah membudaya di kalangan masyarakat dunia, termasuk di Negara mayoritas Muslim seperti Indonesia ini. Biasanya sih orang-orang udah mulai pacaran tuh pas lagi masa puber. Emang agak jarang sih gue liat abah-abah sama-sama emak-emak lagi pacaran di pinggir jembatan layang, kebanyakan dari mereka ABG-ABG gitu deh. Hormon seks seseorang akan aktif ketika masa puber tiba. Dari situlah seseorang kalo ngeliat lawan jenis tuh rasanya gimanaaaa gitu (terutama kalo objeknya canti