Katanya Udah Hijrah?!
"Hei, mana postingan-postingan 'dakwah' kamu di IG? Udahan jadi ustadznya?"
"Katanya nggak mau upload foto? Kenapa kamu upload video gituan? Dasar tidak istiqamah!"
"Review buku 'Udah Putusin Aja!', eh malah pacaran!"
"Katanya udah hijrah?!"
~~~
Maaf atas sikap saya yang inkonsisten a.k.a tidak istiqamah. Saya sadari, saya kurang kompeten untuk menjadi seorang alim. Saya juga telah menemukan jalan ninja saya yang sesungguhnya... yakni menjadi seorang begundal. Terima kasih :(
~~~
Wkwkwkwk entah mengapa akhir-akhir ini gua seneng banget nyebutin kata 'begundal'. Kocak aja dan enak buat ngatain orang pake kata tersebut.
Sesuai dengan uraian di awal, kayaknya gua nggak konsisten banget dalam bersikap, khususnya dalam beragama (dampaknya, banyak pihak yang tersakiti :( ) *siapa?*. Gua pun sadari, ternyata gua sedang berproses menuju kedewasaan, serta sedang berproses mengulik agama. Emang tua doang nih, tapi masih kekanak-kanakan suka maen mobile lejen. Lose streak lagi :(
~~~
Salah juga kalo gua telah menganggap diri telah hijrah.
Saat titik tertentu, gua memang sempet menganggap diri gua telah hijrah. Momentum yang gua anggap sebagai hijrah yakni saat raja arab hendak datang ke Indonesia. *Lah lu ketemu raja arab?! Diceramahin raja arab?! Hebat juga lu tong!*. Bukan seperti itu kawan. Jadi, waktu beliau mau datang ke Indonesia kan heboh banget tuh. Gua pun mencoba kepoin berita-berita tersebut di YouTube. Lagian sayang aja gua yutuban cuma buat liatin Reza Arap main game horror (tapi ketakutan sendiri), lebih baik gua tonton 'arap' yang lain *apaan sih jir*. Yap, dari video berita tersebut, tiba-tiba muncul video 'up next' atau related video yang isinya video ceramah seorang ustadz. Pas gua kepoin nih ustadz, kok agak-agak 'beda', tapi kok bikin gua bilang 'iya juga ya'. Belum pernah ada ceramah yang menyentuh hati gua sampai seperti demikian. Semenjak itu pun, gua berubah. Gua putuskan untuk menjadi... jemaat kerajaan ubur-ubur. Terima kasih :(
Wkwkwkwkwk! Gini... Gua nemu seorang ustadz, sebut saja si fulan. Ceramah-ceramah beliau benar-benar mengubah pola pikir gua dalam beragama. Ternyata segala sesuatu dalam agama harus memiliki dasar hukum/ketentuan, yakni qur'an, hadits, dan pendapat para ulama shalih. Bahkan untuk hal-hal kecil sekali pun. Buat bikin skripsi aja, referensinya harus jelas, dari blog sama wikipedia aja nggak boleh. Gimana dengan urusan agama? Masa ngandelin 'kata orang' doang? Harus lebih kritis dong. Oke, dari situ, gua mulai menelaah diri gua. Ternyata, banyak juga hal-hal yang belum sesuai dengan ketentuan, yang sebelumnya gua anggap fine-fine aja. Gua pun menelaah sekitar gua, dan... wow banyak juga hal yang kurang tepat terjadi di sekitar gua.
Gua pun merasa telah mendapat pencerahan. Yap, gua harus 'hijrah'. Gua mulai secara 'setengah matang' menerapkan pencerahan tersebut. Intensitas ngulik agama pun meningkat drastis. Buku-buku dan kitab-kitab agama tak segan gua beli (dengan menghabiskan uang les-lesan gua yang nggak seberapa itu wkwk). Gua pun mulai posting hal-hal berbau agama di IG. Rasanya ingin juga orang lain mendapat pencerahan yang sama.
Sayangnya, gua kurang memperhatikan adab dan akhlak dalam menggapai dan menerapakan 'pencerahan' tersebut. Gua jadi suka: memandang orang lain 'tersesat'; keras dalam berdakwah; dan merasa paling benar. Gua terus berusaha mengoreksi diri. Proses ngulik pun terus berlangsung hingga akhirnya referesi penceramah gua mulai banyak. Dari situ, gua mulai mematangkan hal-hal yang gua terapkan secara tidak matang. Gua pun mulai menghapus postingan-postingan dakwah gua di IG *lah ngapa dah?!*. Ternyata... jalan ninja sebagai begundal memang takdirku. *malah tersesat lagi lu tong!*.
Wkwkwk nggak kok. Gua mulai merasa postingan-postingan tersebut hanya merupakan euforia 'hijrah' gua di masa lalu. Butuh research dan kompetensi untuk membuat postingan-postingan dakwah agar lebih mengena dan dapat dipertanggungjawabkan. Ya, nggak salah sih bikin konten-konten dakwah, kan sampaikan walau hanya satu ayat. Namun, sudah banyak akun-akun handal yang membuat konten-konten dakwah seperti yang gua lakukan dulu. Tugasnya gua adalah membaca, mempraktekkan, dan membagikan konten-konten tersebut.
~~~
Hijrah bukan hanya sekadar euforia lu mulai berhijab, lu mulai shalat berjamaah, dsb., namun gua menilainya sebagai proses panjang menuju kesempurnaan beragama tanpa batasan waktu. Ya, jadi kayak menuntut ilmu, ini merupakan 'kerjaan' seumur hidup. Tetaplah berjuang dalam proses tersebut. Kelak, akan berbeda saat kamu bersujud atas dasar doktrin semata, dengan bersujud atas kesadaran penuh adanya Sang Maha Pengatur. Yap, dunia ini terlalu teratur jika dalam perspektif ketidaksengajaan.
Bye :*
Postingan ini hanya curhat + opini ya.
S128Cash - Situs Betting Online Terpopuler dan Terpercaya
BalasHapusKarena Kepopulerannya, S128Cash menjadi salah satu situs Terfavorite bagi para bettor saat ini.
Hanya dengan minimal Rp 25.000,- Anda sudah bisa bermain semua permainan yang tersedia, seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Segera bergabung dan raih kemenangan Anda serta dapatkan PROMO BONUS menariknya, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk informasi lebih lanjutm bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Daftar Situs Judi Bola Resmi