Theme Song Gagal MPKMB 50

Tahun ajaran baru telah tiba. Atmosfer Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) pun mulai terasa. MPKMB telah mencapai generasi yang ke 50. Waktu cepat sekali berlalu, rasanya baru kemarin kami mendendangkan Theme Song MPKMB 48.

Setelah melewati MPKMB 48, ingin rasanya saya menciptakan Theme Song MPKMB berikutnya. Lagu tersebut bukan sekadar lagu biasa. Bukan lagu cinta-cintaan yang terpaksa diciptakan hanya demi kebutuhan pasar. Lagu tersebut kaya akan makna hingga bisa menyatukan satu generasi, bisa menumbuhkan kebanggaan terhadap pertanian dan almamater kami, Institut Pertanian Bogor. Mimpi tersebut seketika berubah menjadi impian ketika sayembara Theme Song MPKMB 49 terdengar ke telinga saya. Ternyata, siapa saja berkesempatan menjadi hits maker MPKMB. Saya beserta teman Q04, sebut saja Abi bertekad untuk mengikuti sayembara tersebut.

Hampir tiap malam kami nge-jam di tempat parkir sepeda C2 dengan bermodalkan gitar klasik milik saya, berusaha menumpahkan kreativitas ke dalam bait dan nada. Sayangnya, semangat kami tergerus oleh waktu. Hari demi hari terus mengikis impian kami... hingga tak tersisa. Ah, kami gagal untuk sekadar daftar dalam sayembara tersebut. Kami pecundang besar yang kalah sebelum bertanding.

***

Dua tahun telah berlalu, dan saya tidak ingin menjadi pecundang lagi. Ide dan kreativitas yang sudah meluap ini saya tumpahkan ke hilir yang lain. Saya berhasil turut serta dalam pembuatan Theme Song Techno-F 2013 dan Hagatri 2013. Bangga? Tentu saja. Puas? Sialnya tidak akan pernah.

Di penghujung Semester 4 ini, seorang teman saya yang sudah tidak asing lagi mengajak saya untuk ikut sayembara Theme Song MPKMB 50. Ia adalah Hari, teman seperjuangan saya dalam pertarungan sengit di Fateta Art Contest (FAC) 2013 dan IPB Art Contest (IAC) 2013 kemarin. Dalam pertarungan tersebut, kami mendapat hasil yang cukup memuaskan, juara 2 Cilapop FAC dan 3 besar Cilapop IAC. Hari bersama Mr. Popo (band) juga ternyata yang memenangkan sayembara MPKMB tahun lalu. Kepercayaan diri kami semakin progresif dengan catatan-catatan tersebut.

Untuk menjalankan proyek ini, kami membuat sebuah fusion antara kubu finalis FAC/IAC dengan kubu Mr. Popo... Terciptalah hibrid yang ‘mematikan’:

Fruity Loop :). Angga, Daniel, Hari, Kemal, dan Rafli.

Hari (Vokal): Seorang hits maker FAC, IAC, dan Theme Song MPKMB 49. Pengalamannya dalam ajang cipta lagu sudah tidak diragukan lagi. Walau hard skill-nya belum mencapai level dewa, tetapi dengan kreativitas yang tak terbatas ia mampu menundukkan lawan yang sulit.

Kemal (Gitar): Ia merupakan salah satu penghuni organisasi musik terbesar di IPB, Music Agricultural Xpression (MAX!!). Ia juga adalah gitaris Mr. Popo dalam sayembara MPKMB 49. Kemampuan dan ekspresinya dalam bergitar sangat mengerikan.

Rafli (Bass): Salah satu bassist terbaik dalam ajang FAC dan IAC ini sudah sangat expert dalam bermain bass. Permainan slap dan influence dari genre jazz, funk membuat kombinasi sound yang 'menakutkan'.

Daniel (Keyboard): Seorang multi-instrumentis yang tanpa kompromi bisa memainkan biola, gitar, dan keyboard. Kemampuannya dalam bermain macam-macam sound keyboard membuat musik dalam proyek ini semakin manis.

Angga (Drum): Angga adalah saya, hehe.

Mungkin deskripsi tokoh di atas terkesan berlebihan, tetapi memang begitulah adanya. Dengan orang-orang besar tersebut, kami semakin optimis untuk memenangkan sayembara Theme Song MPKMB 50.

Di masa-masa UAS, kami harus membagi waktu untuk belajar dan latihan di studio. Kewajiban utama kami sebagai mahasiswa memanglah untuk belajar menuntut ilmu. Bisa saja kami memprioritaskan waktu kami seluruhnya untuk belajar, lalu mendapat hasil UAS yang bagus. Tetapi, panggilan jiwa untuk bermusik tampaknya sangat kuat. Kami rela membagi konsentrasi kami antara UAS dan sayembara ini.

Persiapan diri memang sudah mantap, namun keadaan lapangan benar-benar di luar dugaan. Saya dan Hari beberapa hari lagi akan berangkat ke Klaten guna menjalanakan program IGTF 2013, sedangkan persyaratan sayembara MPKMB 50 tak kunjung dipublikasikan oleh panitia. Kami seharusnya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa informasi persyaratan tersebut, tetapi kami melakukan hal yang tidak seharusnya. Kami nekat langsung rekaman, walaupun kami tidak tahu format lagunya seperti apa, lirik apa saja yang harus ada, dll. Di sisi lain, Hari terus mengemis kepada panitia agar segera memublikasikan persyaratan sayembara tersebut.

Setelah melewati musyawarah sengit, kami memutuskan untuk rekaman di Amplop Studio cabang Parung. Kelebihan dari tempat ini adalah hasilnya yang bagus dan tarifnya yang murah, sedangkan kekurangannya adalah lokasinya yang jauh dari kampus kami. Untuk booking tempat tersebut, kami diwajibkan untuk DP dahulu. Dalam proses transfer, Hari menghadapi kesulitan. Ia terjebak di ATM dan berusaha meminta bantuan pada saya. Ia kesulitan dalam menentukan kode bank BJB. Di kosan, saya mencoba googling kode bank tersebut, dan akhirnya ketemu juga. Hari pun yang sudah mulai panik lantaran belum belajar untuk UAS besok merasa lega dan segera pulang melewati malam yang gelap.

Hari rekaman telah tiba. Lagi-lagi cobaan datang menghadang. Agenda rekaman yang telah kami rencanakan ternyata bentrok dengan kumpul pelatihan IGTF Klaten dan acara panitia SAPA. Semua agenda tersebut memang penting, tetapi berdasarkan skala prioritas kami tetap memilih untuk rekaman. Demi sayembara ini, kami rela menerima resiko telah meninggalkan agenda-agenda penting lainnya.

Kami berangkat ke Parung dengan menyewa angkot, walaupun dengan tarif yang cukup mahal. Ya mau bagaimana lagi, kami tidak memungkinkan untuk menggunakan motor karena instrumen yang kami bawa cukup banyak. Sebenarnya, waktu jamannya FAC/IAC, kami kalau kemana-mana selalu menggunakan mobil milik Daniel, tetapi pada saat ini mobil Daniel tidak bisa mengantarkan kami dengan alasan tertentu.

Perjalanan terasa begitu panjang dan melelahkan, beberapa dari kami pun sempat tidur di angkot. Kami juga khawatir karena kami sedang berjalan tanpa tujuan pasti. Modal kami hanya sebuah alamat singkat yang dikirim via sms oleh pihak Amplop Record Parung. Dengan bermodalkan tanya sana tanya sini, akhirnya kami pun tiba di tempat tujuan. Sungguh perjalanan penuh perjuangan.

Daniel lagi mejeng depan Amplop
Proses take pun dimulai pukul 4 sore. Suasana rumahan sangat kental di tempat tersebut. Jam demi jam kami selangi dengan minum kopi, makan mie bersama, dan sekadar berbincang dengan warga sekitar. Dimulai dari take drum, bass, gitar, keyboard, kemudian vokal. Kebersamaan semakin terasa pada saat sesi kami take vokal bersama sambil tepuk tangan. Semoga kebersamaan dan perjuangan ini membuahkan hasil yang manis.

Pada tengah-tengah proses rekaman, tiba-tiba panitia sayembara mengirim pesan yang berisi persyaratan sayembara MPKMB 50. Di satu sisi, kami senang karena kami jadi tahu lirik apa saja yang harus dicantumkan dalam lagu kami. Di sisi lain, kami juga sedih karena format lagu yang dikirim harus berupa video live. Tetapi, kami tetap optimis. Kami beranggapan dengan menyertakan lagu kami yang sudah dalam format track, mampu memberi nilai tambah dalam penilaian lagu kami. Yap, keep positif thinking!



Waktu menunjukkan pukul 12 malam. Pihak Amplop baru saja selesai mixing. Kami harus membayar lebih karena kami terkena jam tambahan saat rekaman tadi. Kami pun khawatir tidak bisa pulang mengingat jarangnya angkutan umum pada waktu selarut itu. Jalan kaki pun jadi pilihan, berharap ada angkot yang melintas. Menyusuri pinggir jalan, memikul alat musik di ambang pergantian hari. Cukup jauh berjalan, beruntung sekali kami mendapat sebuah angkot kosong yang bersedia di-carter hingga Dramaga.

Saya tiba juga di Kos Elbios, jam pun menunjukkan pukul setengah 2 pagi. Saya pun segera terbaring di ranjang, berusaha menghilangkan lelah yang memuncak, seolah tak ingat esok pagi ada agenda upgrading panitia SAPA dan pelepasan IGTF 2013.

Cukup siang saya terbangun, melewatkan agenda upgrading panitia SAPA, segera mengenakan almamater dan berangkat ke halaman rektorat.

Di tengah pelepasan IGTF 2013, saya dan Hari dengan terpaksa ‘melarikan diri’ untuk bisa membuat versi video live dari lagu kami. Rafli pun harus meninggalkan upgrading panitia SAPA, Daniel juga dengan susah payah harus ijin dari acara keagamaan. Persyaratan yang lainnya seperti foto band, fotokopi KTM, dll semua dituntaskan pada hari itu dengan gelisah. Semua pengorbanan itu kami lakukan untuk sayembara Theme Song MPKMB 50.

Rombongan IGTF Klaten pun telah berangkat. Di perjalanan, saya dan pihak Amplop berkomunikasi membicarakan kekurangan-kekurangan lagu kami. Ia dengan baiknya mau memperbaiki lagu tersebut dan mengirimkannya lewat email. Akhirnya, jadi juga lagu hasil perjuangan kami selama ini. Lagu tersebut pun selalu saya dengarkan lewat headset, juga sempat saya dan Hari nyanyikan di dalam bis menuju Klaten. Bahkan, lagu tersebut sudah mulai terkenal di kalangan peserta IGTF Klaten. Yap, saya sangat puas dengan lagu tersebut, berharap bisa terpilih menjadi Theme Song MPKMB 50.

Setelah beberapa hari menjalani manisnya hidup di Delanggu, Klaten, tiba juga saatnya pengumuman sayembara. 3 Juli 2013, tepatnya waktu itu menjadi hidup dan matinya lagu kami. Semenjak pagi, saya sudah berulang membuka situs www.mpkmb.lk.ipb.ac.id, namun pengumuman tersebut tak kunjung muncul. Selama ini, saya selalu membayangkan betapa indahnya juga bisa memenangkan sayembara tersebut. Bangganya karya kita bisa didendangkan dan dihapalkan oleh ribuan orang dalam satu generasi... generasi emas... generasi 50

Tiba-tiba, Hari mengirim sms kepada saya. Hmm... isinya adalah sebagai beikut:



:')

*TAMAT*

*NO COMMENT*

Oke, bagi kalian yang mau download lagu kami yang penuh perjuangan dan air mata ini, bisa klik link di bawah ini:


Lima puluh IPB-ku... Lima puluh... Kekalahanku...


Komentar

  1. Kok tumben nulisnya kaya gini? tapi tetep kece badai :) tetep semangat ngga, pasti ada banyak pelajaran :D *sok bijak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini ge pesenannya bang Hari, haha. Pelajarannya: hidup tuh jangan maunya menang melulu, wkwk

      Hapus
  2. Ga, tau ga?
    Gue nih, kalo jadi angkatan 50, pas dengerin lagu sama musiknya yg ngebeat, langsung semangat gitu..;)
    Anw, suaranya Mr X bagus juga, hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asik dah, makasi :3
      Haha masih merduan melodi biolanya uc*y kok :p

      Hapus
  3. cie yang mau jadi pemenang tapi gak jadi...
    #ooohh

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuuu iya nih, padahal udah nyiapin mental untuk menang :/

      Hapus

Posting Komentar

Cieee udah selesai ya baca postingannya. Gimana? Ada yang mau disampein nggak? Tunggu apa lagi! Segera komen! :D

Postingan populer dari blog ini

Asal mula nama Holister

7 Hal Memuakkan Tentang Angkot

Ayo Rekaman di Kamarmu dan Jadilah Artis Soundcloud!