Kisah Rekaman di Bogor Indie Studio

Halooooo sahabat JWS yang rupawan dan menawan! Jumpa lagi bersama saya: Angga si manusia ganteng #faktaAbsolut. Gue baru pulang dari asrama nih. Tapi 3 hari lagi juga kesana lagi #suram. Wanjir, badan gue ringsek banget nih abis jelajah kampus. Ternyata IPB luas gilaaa!!! #bangga

Kali ini gue pengen berbagi kisah rekaman Holister waktu di Bogor Indie Studio. Ini juga merupakan lanjutan cerita dari postingan gue sebelumnya.

Beberapa hari kemudian setelah 3 lagu tersebut kami kirim, Kang Ridwan menghubungi kami dan menyatakan bahwa dia suka sama lagu Pahit. Dan dia menyatakan bahwa kita dinyatakan LOLOS. Horeeee!!!! Akhirnya kami (Holister) telah resmi menjadi anak Bogor Indie 2011 #gulingGulinganDiMushola. Tapi Kang Ridwan masih nyuruh kita nyiptain lagu lagi, soalnya dia pengen lagu yang bener-bener terbaik.

Tapi ada yang bikin nyesek juga loh. Ternyata kami harus bayar uang tunjangan sebesar Rp 1.500.000!!! Wah, anjrit. Kami kira ini gratisan. Semua kesenangan kita langsung rontok seketika. Seiring dengan rontoknya bulu ketek Reja.
(Hmm... 1,5 juta dibagi bertujuh berarti... 200 ribuan. Sisa 100 ribu.... Hmm... Gadein sendal bokap aja deh). Duit segitu lumayan kali buat ukuran anak sekolah kayak kami. Tapi yaudahlah. Kami memutuskan untuk LANJUT dan mulai ngumpulin duit dari uang jajan kami #langsungKurangGizi

Beberapa hari kemudian, Esya berhasil nyiptain satu lagu lagi (walaupun seperti biasa, unknown chord). Lagu itu dia maksudkan sebagai cadangan kalo terjadi apa-apa sama lagu Pahit.

Program pertama kami di BOIN (Bogor Indie) adalah rekaman atau bahasa Cibinongnya ngetake. Kami langsung nyiapin materi sematang-matangnya buat lagu Pahit. Kami pun segera berangkat ke Studio BOIN (dengan "Alphard"nya Tommy tentunya). Ternyata tempatnya di kos-kosan coi. Ga nyangka aja si.

Sesampainya di sana, kami di suruh nunggu di suatu ruangan buat ngomongin materi lagu.

Inilah ruang tunggunya

Yaelah, ni Gorila Alaska dateng lagi -_-

Kang Ridwan pun bertanya, "Gimana, ada lagu yang lebih bagus ga?". Eh si Zz nyeplos, "Ada tuh bang, lagunya si Esya".
Kang Ridwan pun meminta Esya menyanyikan lagu itu, dan ternyata dia suka. Dia pun meminta kami untuk take lagu yang itu #jleb. Anjrit, persiapan kami buat lagu Pahit sia-sia dong. Sebagian personil merasa kecewa karena mereka sangat respect sama lagu Pahit. Di tambah lagi lagu baru itu bener-bener blum dipersiapkan dengan matang. Chordnya aja ga tau, liriknya bolong-bolong, waaaah ancur deh. Kita pengen ngotot lagu Pahit, tapi ga enaklah sama Kang Ridwan. Yaudahlah kita nurut aja. Positive thinking aja bahwa Kang Ridwan tahu yang terbaik buat kita #eeaaa.

Tak lama kemudian, masalah pun dateng lagi. Setelah ditelaah secara rinci dengan ketelitian tinggi, ternyata lagu itu tuh liriknya satu pihak. Artinya itu lagu cuma buat dinyanyiin cewe atau cowo aja. Sedangkan kami vokalisnya cewe ada, cowo ada, parsial ada (loh?!). Wah, si Ikhsan selaku vokalis cowo terancam ga nyanyi nih. Mungkin dalam hatinya ia ingin memberontak dan memelintir leher si Reja #sadisme. Agar hal itu tidak terjadi, kami memutar otak gimana caranya supaya Ikhsan bisa ikut nyanyi. Akhirnya kami pun menemukan solusinya. Kami memodifikasi liriknya menjadi seperti ini:

(song 1)
tak pernah berhenti membandingkan diriku
aku memang berbeda aku bukanlah dia
semua akan percuma semua takkan berguna
tuk merubah diriku tuk menjadi dirinya

(chorus)
ini aku bukan dia
ku tak mau menjadi dirinya

(reff)
ku tak ingin dibedakan tak ingin disamakan
ini lah diriku begini adanya
berhentilah membandingkan ku cukuplah bicara mu
bila kau inginkanku sepertinya

(bridge /male vocal)
ku tak pernah membedakan mu tak pernah menyamakan mu
ku terima dirimu, apa adanya
ku berjanji kepadamu takkan membandingkan mu
karna dirimu hanya untukku

Naaaah, kan kalo gini bisa dinyanyiin cewe sama cowo. Walaupun porsi cowonya lebih sedikit #ikhsanBantingIpad

Proses perombakan lirik

Kami pun satu persatu mulai take. Proses ngetake pun berlangsung sangaaaaat lama. Yaiyalah, secara kami belum menyiapkan materi buat lagu itu. Yaudah, jadinya Kang Ridwan nambah-nambahin ide. Jadinya itu aransemennya bukan 100% dari kita.

Waktu take vokal nih (tapi cuma buat guide, bukan take buat lagu)

Dan apesnya gue kebagian yang paling lama. Sampe-sampe anak-anak yang lain ngira kalo gue ada "apa-apa" sama Kang Ridwan #ngeriSkali. Wah, disitu tumben-tumbenan gue jadi bahan cengan (biasanya kan Reja). Tapi tetep aja yang lebih apes lagi si Reja. Dia kebagian paling malem, sedangkan kita malah enak-enakan tidur di ruang tunggu (Esya ga ikutan kok, hehe).

Karena udah malem, kami ga sempet take vokal buat lagu. Buset udah ngetake seharian belum cukup juga waktunya. Akhirnya take vokalnya nyusul di lain hari dan kita pun lekas pulang.

Kami kira, kami sudah akan bisa sampai di rumah sambil menikmati susu coklat hangat, eh ternyata cobaan pun datang kembali. "Alphard"nya Tommy ternyata gak bisa si starter, dan ternyata MOGOK. Buset, mantep ga tuh?! mobil mogok tengah malem di pinggir sungai + di kelilingi pepohonan besar nan iseng. #atuuut. Akhirnya kami pun mendorong mobilnya Tommy dan berharap mobilnya bisa jalan kembali. Setelah mendorong mobil gak karuan dan diselimuti suasana mencekam, itu mobil akhirnya bisa jalan juga. Horeeeeee!!!! #sujudSyukur.

wah, ini pas mau dorong mobil nih. Bener-bener iseng kan?!

Akhirnya kami semua pun pulang dengan membawa kelelahan yang luar bisa.
Begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang telah kami dapat pada saat itu, salah satunya: "Periksa kendaraan sebelum bepergian!"

Kali ini, gue ga banyak ngelucu, soalnya takut menyinggung BOIN nih. hehe

Oh iya, kalo kalian penasaran sama lagu kita yang dari BOIN, dengerin aja di www.bogorindie.com/holister
Ada RBTnya juga loh, aktifin yaaa sahabat ^_^. Pokoknya semua info RBT, lirik, profil Holister ada di link itu.

Kalo mau download lagu-lagu kita semuanya, mampir aja ke www.reverbnation.com/holisteralternativepop
Kita masih amatir, jadi maap ya kalo masih banyak kekurangan. Kritik dan saran kami tampung kok. Hehe

HIDUP MOBIL MOGOK!!!