Chapter 3: Masa Mencari Pengalaman

Saat ini gue berada di kelas 9. Gue sekelas sama Ikhsan, Irfan, dan Zz. Dan bagaimanakah nasib Lacapri Band saat itu? Ternyata band naas itu mengalami perpecahan menjadi beberapa bagian, diantaranya:

1. Irfan membentuk band baru dengan Roby, Naufal, dan satu orang lagi yang gua lupa namanya. Band tersebut telah dinobatkan menjadi "band kelas" 9-6 yang tidak lain adalah kelas gue sendiri. Band tersebut bernama Kopi Jahat dan mengusung aliran Punk Rock.

2. Wildan membentuk band baru bersama anak-anak kelasannya [Ryan, Hengky, Derry, dan Somat (anak Mayat, IPS)] yang bernama HIV+14. Wah, jago-jago semua itu.



Tetapi mungkin karena mereka ga enak sama gue, Irfan dan Wildan masih suka ngajak gue latihan beberapa kali. Pada saat itu, si Zz suka ikut-ikut kita gitu (padahal dia blum bisa main apa-apa). Ikhsan juga ikut. Trus si Derry (HIV+14) menawarkan diri jadi bassist (pasti disuruh Wildan). Pada saat latihan, si Zz suka nyoba-nyoba main drum gitu. Mungkin karena di kelas sering gebuk-gebuk meja bareng gue, dia jadi bisa main drum sedikit-sedikit. Di sinilah bakat Zz mulai terasah. Progress Zz belajar drum sangatlah pesat, bahkan ia sudah bisa menyaingi Irfan. Akhirnya posisi Irfan tergeser oleh Zz. Dan Irfan lebih memilih fokus di Kopi Jahat. Okelah kita terima.

Di sinilah terbentuk sebuah band tanpa nama yang beranggotakan:

Ikhsan - Vokal 
Gue - Rhtyhm 
Wildan - Melody 
Derry - Bass 
Zz- Drum
Kemudian Devi masuk ke band ini dan menjadi Vokalis Cewe.

Band ini menjadi cukup terangkat karena Devi. Karena Devi merupakan salah satu anak populer di Satoe. Ini merupakan formasi yang cukup solid menurut gue. Awalnya kami menamai band ini Chococinno (yang namain si Devi tuh). Dan akhirnya menjadi Hollister ("L" nya double yah). Untuk asal nama Hollister, bisa dilihat di sini

Band ini udah sempet manggung di Pensi Satoe bawain lagu Cokelat - Bendera. Pas seleksi, kami berada di posisi 3 terbaik. Kami juga sempet demo live dan menghasilkan 1 lagu ciptaan yang sensasional yang berjudul Debat. Ini lagu bener-bener parah. Sorry gue ga bisa diskripsiin ini lagu. Coz terlalu parah untuk diceritakan. Yang nyiptain gue sama Zz. Trus yang ngisi vokal si Zz lagi. Makin parah aja dah. Lagu ini langsung terkenal seantero Satoe. Di sinilah popularitas dan eksistensi Hollister mulai meroket.

Beberapa waktu berlalu, ternyata perpecahan pun tak terelakan juga. Wildan dan Derry meninggalkan Hollister dan lebih memilih untuk fokus di HIV+14. Wah, kami jadi tinggal berempat. Wah ini bener-bener masa-masa suram. Instrument cuma drum sama gitar doang. PARAH! Tapi kami terus latihan. Target kami adalah bisa manggung di acara perpisahan nanti.

Kami pun mencari personil darurat guna mengisi kekosongan instrumen. Masuklah Anom sebagai Rhythm dan Septian Maulana sebagai Bassist (banyak banget si orang yang namanya Septian?). Skill mereka si ga sejago personil yang sebelumnya. Tapi gapapalah, namanya juga darurat. Kami pun berhasil lolos seleksi dan tampil di acara perpisahan.

Setelah kelulusan, Hollister pun bubar karena personilnya pada mencar. Cuma Gue, Ikhsan, dan Zz yang masih satu sekolah. Yaitu di SMAN 1 Cibinong.

BERSAMBUNG...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal mula nama Holister

7 Hal Memuakkan Tentang Angkot

Ayo Rekaman di Kamarmu dan Jadilah Artis Soundcloud!